Aku menyesal dulu selalu menyalahkan Hujan kalau kau turun di saat yang tak tepat
Aku menyalahkan tiap tetesmu yang hanya menimbulkan lara
Kini aku sadar, seharusnya kubiarkan saja kau membasahi tubuh,
agar aku tahu bagaimana ketulusanmu

Kau mengajariku,
meskipun telah jatuh berkali-kali,
tapi tetap pantang menyerah

Kau turun setelah kemarau panjang
Memberi arti betapa pentingnya bersabar

Kamu itu meneduhkan
Menyejukkan hati setiap penikmatnya




—s.a
Arsip 27 September, 2018

Comments