Teks Eksplanasi : Penyebab Gunung Meletus


Teks Eksplanasi
Penyebab Gunung Meletus

Gunung berapi adalah gunung yang di dalamnya terdapat lava di kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan laut. Gunung memiliki permukaan yang menonjol di atas permukaan bumi. Pada bagian yang menonjol tersebut terdapat saluran lurus berbentuk garis vertikal semacam pipa alami. Pipa ini menjadi penghubung antara perut bumi dengan kerak bumi. Perut bumi berisi banyak cairan panas seperti batuan cair dan magma. Sewaktu magma dan material di dalam perut bumi mengalami permasalahan dan terdorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung meletus merupakan kejadian yang sering terjadi di Indonesia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya seperti Gunung Krakatau, Gunung Samosir, dan Gunung Tambora. Gunung berapi yang ada di Indonesia tersebut merupakan bagian dari cincin api. Indonesia memiliki 127 gunung berapi yang masih aktif.
            Bumi terdiri atas inti bumi yang panas, yang dikelilingi oleh bebatuan dan tanah. Bagian permukaan bumi tidak terasa panas karena ditutupi oleh bebatuan dan tanah. Panas inti bumi akan tersalurkan melalui tanah dan bebatuan sehingga tidak bergejolak. Panas yang dihasilkan oleh inti bumi ini terus membakar bagian bebatuan dan tanah yang melindungi permukaan bumi dan menghasilkan magma. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Saat bebatuan di dalam perut bumi meleleh, dihasilkanlah gas yang bercampur dengan magma. Sebagian magma terbentuk di kedalaman 60 – 160 km di dalam permukaan bumi. Sedangkan bagian lainnya terbentuk di kedalaman 24 – 48 km. Namun, mantel yang melindungi bumi tersebut tidak sanggup untuk menahan magma inti bumi terlalu lama. Hal ini mengakibatkan endapan magma dari inti bumi menjadi naik.
            Magma akan keluar bersama dengan bebatuan dan asap letusan dari gunung berapi apabila volumenya sudah melebihi kapasitas. Magma yang keluar itu akan menghasilkan lava yang bisa mencapai 700 – 1.200 °C. Lava tersebut dapat mencapai jarak sekitar 40 km. Apabila lava sudah melewati jarak ±40 km, lava akan berangsur dingin dan dinamakan lahar. Lahar mengandung Sulfur Dioksida yang dapat menimbulkan hujan asam di daerah sekitar letusan gunung dan dapat mengakibatkan sesak napas. Pada beberapa letusan, kekuatan yang dihasilkan sangat luar biasa sehingga dapat memecahkan gunung.
            Dampak negatif letusan gunung berapi dapat mengganggu aktivitas penduduk dan pariwisata karena lahar merusak semua yang dilaluinya sehingga mempengaruhi ekosistem hayati di wilayah tersebut. Selain itu, letusan gunung berapi dapat menyebabkan pencemaran udara karena mengeluarkan debu dan gas beracun yang mengandung Sulfur Dioksida, Hidrogen Sulfida, dan Nitrogen Dioksida.
            Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat sekitar dapat memanfaatkan batu yang dikeluarkan gunung sebagai bahan bangunan. Tanah di sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur sehingga menguntungkan para petani. Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yang kaya kandungan mineral. Selain itu, muncul sumber air panas yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit, rematik, dan pegal-pegal. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat berpotensi untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
            Gunung meletus merupakan salah satu bencana alam tanpa campur tangan manusia. Untuk mengurangi risiko korban jiwa, masyarakat dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman, mempersiapkan kebutuhan dasar pada saat mengungsi, berlindung saat berada di tempat terbuka, menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, dan memakai masker pada saat awan panas turun. Setelah terjadi letusan gunung berapi, jauhilah wilayah yang terkena hujan abu dan jangan mengendarai kendaraan di daerah yang terkena hujan abu sebab dapat merusak mesin.






Comments